Selasa, 03 Juli 2018

“MARADONA, SOSIALISME, DAN TOKOH REVOLUSIONER”

                                                Kredit Foto : http://www.marca.com

Saat ini, jutaan pasang mata dunia tengah tertuju di negara dengan basis sosialis terbesar di dunia. Yaa.. Uni soviet atau sekarang dikenal dengan nama Rusia. Eits tapi tunggu dulu.. kali ini saya tidak sedang membahas soal Piala Dunia. Baru – baru ini ada tingkah nyeleneh seorang legenda sepakbola dunia terkhusus Argentina, yang tertangkap kamera sedang ngelepus di tribun VIP saat menonton pertandingan Argentina kontra Islandia yang berkesudahan tanpa pemenang. YAA.. dia adalah Diego Armando Maradona si empunya gol tangan Tuhan. Penulis tertarik membedah sisilain kehidupan El Diego dari berbagai spektrum, baik dari historis (perjalanan karir) hingga  pandangan politiknya. Memang sepakbola takbisa terlepas dari sisi politik, maka dari itu simak ulasannya di bawah ini.

  • Lahirnya Gol Tangan Tuhan
Dalam narasi besar dunia si kulit bundar, nama Diego Armando Maradona merupakan sosok  pemain sepakbola terbaik di eranya. Pemain yang kerap disapa maradona tersebut lahir pada tanggal 30 oktober 1960 di Villa Fiorito, salah satu kawasan terkumuh dan termiskin di Buenos Aires Argentina. Sepak terjangnya dalam arena lapangan hijau berawal pada usia 9 tahun. Puncak karir terbesarnya ketika ia menjadi pahlawan kala membawa Argentina menjadi juara piala dunia tahun 1986 di meksiko. Saat itu terciptalah gol yang penuh kontroversial, diego berhasil menceploskan bola ke gawang negara Ratu Elizabeth tersebut dengan menggunakan lengannya, hal yang mungkin sangat mustahil dilakukan kembali di era sepakbola modern saat ini. Sejak saat itulah, Gol itu disebut “Gol tangan Tuhan”.

  • Sisi Lain Sang Maestro
Maradona sejak kecil tumbuh dengan latar belakang keluarga yang miskin. Ia ditempa dengan berbagai persoalan sosial ekonomi yang menyebabkan dirinya kerap melakukan perlawanan terhadap kaum elit. Ia pun aktif dalam kegiatan dalam kegiatan sosial dan politik. Maradona pernah berujar “jika suatu hari angkatab bersenjata kami harus mempertahankan negeri ini, maka aka ada prajurit bernama Maradona. Karena pertama dan terutama sekali, saya seorang Argentina. Sikap nya tersebut menisbikan ia sebagai seorang yang nasionalis, nasionalis yang menentang segala bentuk imperalisme Amerika. Mantan pemain Boca Junior dan Napoli itu pernah mengungkapkan kebenciannya secara lantang pada Amerika Serikat dan menghujat George W Bush dengan mengatakan manusia sampah serta menggunakan kaos bertuliskan “Hentikan Bush” dalam aksi protesnya.

  • Maradona dan Tokoh Revolusioner
Perkenalan Maradona dengan dunia politik terjadi ketika ia berkunjung ke Kuba. Ia pun sangat antusias dan menyukai kedamaian negara Kuba dengan ideologi sosialismenya. Ia pengagum berat Ernesto Che Guevara dan Fidel Castro. Kekagumannya kepada kedua tokoh revolusioner tersebut ia manifestasikan dengan merajah tubuhnya dengan tatto berwajah Che di lengan dan Castro di kakinya. Tak hanya kedua tokoh kiri tersebut, ia juga pengagum sosok presiden venezuela, Hugo Chavez. Ia mengatakan “ Saya percaya Chavez, saya seorang Chavista” ujar si pemilik no punggung 10 itu di timnas Argentina. Ideologi sosialis menjadi seperti menjadi pandangan dalam hidupnya. Kedekatannya pada pemimpin revolusioner Kuba, membuat ia kerap mengunjungi Castro. Pada tahun 2001 Maradona kembali bersua dengan Castro di Havana, mereka saling bercengkrama dan membicarakan soal sepak bola dan politik. Pemain dengan kaki kidal itu juga mendonasikan royalti otobiografinya yang bertajuk yo soy el diego yg jika di terjemahkan dalam bahasa indonesia artinya “Saya Diego” kepada rakyat Kuba.

  • ·Pengaruh Castro Atas Hidup Maradona
Mungkin semua orang bertanya – tanya mengapa Diego sangat akrab dengan tokoh kiri Kuba tersebut ? ada fakta menarik yang mungkin tersimpan dari si pemilik gol tangan Tuhan tersebut. Maradona memang sangat mengagumi sosok Castro dengan kisah heroiknya menumbangkan rezim Batista yang otoriter kala itu. Selain satu pandangan politik, Maradona pernah ditolong oleh Fidel pasca ia telah gantung sepatu dari dunia sepakbola profesional. Seperti yang telah kita ketahui Maradona pernah terkena kasus obat – obatan terlarang, akibatnya kondisi tubuh dan fisiknya tak lagi bugar seperti dulu, hingga dirinya harus menjalani perawatan intensif untuk memulihkan tubuhnya. Pada saat itulah Castro datang untuk menyelamatkan nyawa karibnya itu dengan bantuan dokter handal milik kuba. Pada akhirnya Castro meyelamatkan hidup sahabtnya itu.  “Fidel Castro membuka pintu bagi saya menuju Kuba, di saat negara saya (Argentina) tidak peduli dengan apa yang saat itu saya alami” ujar mantan pelatih Argentina yang gemar menghisap cerutu itu.

  • Epilog
Sebagai Epilog dari tulisan saya, terlepas dari sikap kontroversialnya. Baik di dalam maupun di luar lapangan, ia adalah salah satu pesepak bola terbaik di dunia. Talenta dan prestasinya tak bisa dinafikan dalam sejarah arena si kulit bundar. Penulis mengatakan ia adalah salah satu sosok pesepak bola revolusioner dengan memuji ideologi sosialisme. “Sosialisme jauh lebih baik ketimbang imperialisme yang di usung amerika serikat” itu lah yang dikatakan Diego Armando Maradona.

Sebuah tulisan sederhana atas apresiasi penulis terhadap sepak terjang Maradona dan sikap kritisnya terhadap imperialisme.


  • Literatur
§  arifhidayatullah.com
        https://www.indosport.com/sepakbola/20161126/terungkap-fidel-castro-pernah-selamatkan-nyawa-     maradona