Izinkan saya sedikit
bercerita, Karya kecil ini layaknya narasi singkat yang dibalut dengan alur
padat dan penuh provokatif. Dari awal-awal perkuliahan hingga akhir, layaknya
seorang mahasiswa baru yang barsemangat dalam menyanyikan lagu darah juang
karya John Tobing. Saya selalu mendambakan menjadi mahasiswa yang memiliki
ide-ide progresif, berwawasan luas, berani mengkritik, serta berkepihakan
kepada kebenaran. Saya terus mencoba belajar memupuk benih-benih kejujuran
membebaskan rasa takut akan realitas kehidupan. Ketika rasa gundah terus
menggeliat dalam pikiran, saya terus berproses dengan memahami buku-buku
pergerakan, berorganisasi, hingga mengikuti massa aksi. yaa saya rasa, saya
telah cukup mendapatkan sisi romantisme dunia kampus.
Dunia kampus merupakan
dunia yang sangat diidam-idamkan oleh kebanyakan orang, tapi tak semua bisa
merasakannya. Beruntunglah kita yang telah mencicipi bangku perkuliahan. Maka
sudah syogyanya kita memaksimalkan dan mengamalkan status kita untuk menggapai cita-cita. Cita-cita yang
seperti apa ? sebagai seorang perbankan,
duduk di kantor dengan ruang ber AC ? sebagai teknisi, dengan proyek-proyek
besar yang membuat dompet terisi ? atau bahkan politisi, yang ahli dalam
bersilat lidah dan berargumentasi ? contoh-contoh diatas ialah profesi yang
dijadikan tujuan awal ketika kita menapaki jejak perkuliahan. Dengan didorong
dengan perasaan yang haus akan materil maka ambisi untuk mencapainya terus menggebu.
Maka kuanjurkan untuk berpikir sejenak dari ambisi yang konsevatif itu. Kerena
pada hakikatnya bukan ambisimu yang keliru, tapi cita-cita yang seperti itu
yang teramat sederhana itu yang dikatakan bung eko prasetyo.
Perguruan tinggi
merupakan salah satu subsistem pendidikan nasional. Keberadaannya dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara berperan penting melalui implementasi Tri
Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat. Hal itu termaktub dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa perguruan tinggi berkewajiban
menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat
(Pasal 20 Ayat 2). Saat ini peran dan kesadaran mahasiswa akan Tri Dharma
Perguruan tinggi semakin menurun, derasnya arus global membuat para mahasiswa
hanya memikirkan kepentingannya sendiri dan mengabaikan perannya sebagai agen
perubahan.
Maka dari itu sudah
sepantasnya perguruan tinggi kian memupuk kembali titah tri dharma perguruan
tinggi kepada para mahasiswanya agar mereka terpantik kesadarannya bahwa
sebagai mahasiswa mereka bertanggung jawab untuk memberikan solusi atas
permasalahan yang ada dalam suatu bangsa.
Bagiku sendiri menjadi
seorang mahasiswa adalah mandat yang di berikan Tuhan untuk dapat berbuat
sesuatu untuk dirinya dan linkungannya. Pendidikan adalah corong kemajuan suatu
bangsa. Dengan pendidikan sebuah bangsa akan berdiri kokoh dalam derasnya arus
global. Akhir-akhir ini, penulis amat mengkhawatirkan pendidikan di indonesia.
Konflik elektoral yang terjadi di sekolah maupun universitas menjadi pangkal
permasalahan yang melanda di indonesia. Beberapa kasus seperti sistem UKT,
kasus jual beli ijasah, pungli dan nepotisme di lingkungan pendidikan semakin
masif. Ini menandakan masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi oleh
pemerintah. Konsep yang dijalankan universitas sekarang ialah hanya mengikuti
arus pasar sehingga sangat bertolak belakang dengan cita-cita bangsa untuk
dapat menghapus kesenjangan sosial dan memberikan keseimbangan ekonomi.
Masih banyaknya
penindasan terhadap rakyat kecil menandakan pendidikan di indonesia tidak
berfungsi sebagaimana mestinya. Contoh kasusnya ialah perampasan ruang hidup
petani kendeng yang menyebabkan hilangnya pekerjaan petani akibat lahannya
telah di eksploitasi oleh korporasi, belum lagi ruang hidup yang semakin sempit
akibat pembabatan lahan pertanian di kaki gunung selamet akibat pembangunan
PLTP Baturraden membuat kaum merhaen semakin dikebiri oleh derasnya arus
global. Estetika alam-pun semakin buruk yang menyebabkan aliran air sungai
berkeruh, padahal sebelum dibangunnya proyek tersebut airnya bersih dan indah. Nah,
hal ini seharusnya jadi Peer besar mahasiswa untuk mendorong pemerintah agar
proses perampasan ruang hidup itu di hentikan kemudian memberikan solusi agar pembangunan
tidak memiliki dampak terhadap kehidupan masyarakat sekitar. Tetapi dengan
terkungkungnya mahasiswa dengan sistem yang diterapkan oleh pemerintah yang
lebih condong kepada akademik, pergerakan mahasiswa menjadi tumpul dan hanya
berjibaku dengan kurikulum – kurikulum konservatif yang notabene membatasi
ruang gerak mahasiswa untuk dapat berkontribusi terhadap rakyat, belum lagi
sikap preventif kampus yang membuat mahasiswa menjadi terbelenggu. Fenomena saat
ini, menjadikan mahasiswa bukan lagi sebagai solusi agen perubahan maupun
sosial kontrol melainkan sebagai sapi perah untuk kebutuhan pasar. Hal tersebut merupakan antitesa dari cita – cita bapak pendidikan bangsa yaitu Ki
Hadjar Dewantara yang ingin agar pendidikan di indonesia dapat memanusiakan
manusia, bukan untuk kepentingan pribadi.
The Best Coin Casino Bonuses 2021 - CasinoWow
BalasHapusThe Best Coin Casino Bonuses 메리트 카지노 주소 2021 · Betway Casino: $200 + 200 Free Spins · 1XBET Casino: $25 + 100 인카지노 Free Spins · 2500 Casino: $1000 + หาเงินออนไลน์ 100